Rabu, 04 Mei 2011

CERDAS

Kita tahu bahwa menjadi cerdas itu dengan belajar.
Cerdas berarti mampu menjelaskan sesuatu yang rumit secara sederhana kepada orang lain.

Selain dengan belajar ada faktor lain yang mendukung cerdas, yaitu sugesti diri, motivasi berprestasi, gaya berfikir.
Belajar adalah proses menemukan pengetahuan baru dan bersifat permanen. Belajar di bedakan menjadi 3, yaitu

(1) belajar tentang,
(2) belajar dengan,
(3) belajar menjadi.
1. Belajar tentang, menyangkut pengetahuan.
Misalnya belajar komputer. Belajar komputer adalah belajar mengenai segala yang berhubungan dengan komputer, baik program, software, hardware, harga, dan lain-lain.
2. Belajar dengan, berhubungan dengan keterampilan. Misalnya belajar komputer. Belajar denagn komputer adalah menjadikan komputer sebagai sarana belajar.
3. Belajar menjadi, berhubungan dengan kebiasaan. Misalnya komputer. Jika dua paham tentang komputer, maka dia jadi mirip-mirip komputer ( bukan wajahnya, tapi gaya hidupnya), dia bisa mengibaratkan cara kerja otak dengan hardisk komputer.
Menjadi pembelajar itu ternyata ada tahapannya, mulai dari mengetahui data-data yang kamu butuhkan sampai menjadi bijaksana dengan apa yang kamu pelajari. Di bawah ini tahapan belajar selengkapnya:
1. Data, artinya kamu harus memperoleh bahan-bahn “mentah” dari yang ingin kamu pelajari.
2. Informasi, artinya kamu mulai menemukan hubungan data yang satu dengan yang lainnya sehingga menjadi sebuah informasi.
3. Pengetahuan, artinya mulai bisa menghubungkan antara apa yang kamu pelajari dengan kejadian lain, kamu sudah bisa milih yang ingin kamu pelajari. Pokoknya “Ku tahu yang kumau”.
4. Pencerahan, artinya apa yang kamu pelajari bisa bikin “revolusi” buat diri kamu sendiri. Biasanya diikuti dengan pengalaman yang membuat kamu bersorak kegirangan, “Aha!”, “Wuih.. kok bisa kaya gitu ya?” “Wah, selama ini saya salah dong, kasian banget…”
5. Penginternalisasian, artinya menjadikan diri sebagai model dari apa yang kamu yakini. Contohnya jika kamu ingin menjadi fotografer handal, maka tidak cukup dengan ke mana-mana pakai rompi, bawa tustel saja, akan tetapi melihat setiap kejadian yang dialaminya untuk diabadikan dalam bentuk dokumentasi.
6. Kebijaksanaan. Nah ini tahapan yang paling tinggi dari menjadi pembelajar. Belajar bisa jdai kebijaksanaan, artinya kapan pun, di mana pun, kamu uterus belajar. Bukan bearti seperti sekolah atau kuliah, tapi segala sesuatu yang kamu alami bisa menjadi bagian dari belajar tentang kehidupan, agar makin dewasa
Ugesti diri adalah apa yang kamu rasakan, keyakinan dalam diri tentang apa yang dapat kamu lakukan. Bagaimana caranya menumbuhkan sugesti diri? Ada 5 macam cara 6 yaitu dengan DRAFT. Berikut singkatannya:
1. Delete. Hapuskan segala yang merisaukan. Misalkan masa lalu dan pengalaman yang tidak pernah dapat kita salahkan, karena semuanya hanyalah sejarah. Yang dapat kita lakukan hanya belajar dari pengalaman.
2. Replace. Ganti dengan hal-hal positif. Dengan bekal belajar dari kesalahan, maka sudah sepantasnya jika kamu mengubah cara kamu, pandangan kamu, terhadap apa yang akan kamu hadapi berikutnya.
3. Affrim. Kuatkan dengan kata-kata bermakna. Sangat perlu kata, “mota” atau ungkapan-ungkapan (meskipun dalam hati) yang semakin menguatkan kamu untuk maju.
4. Feeling. Libatkan perasaan sampai kamu benar-benar terlibat. Jangan pernah membohongi perasaan, berusahalah semakin peka dengan pa yang kamu rasakan, dan jangan malu untuk mengekspresikannya.
5. Tempo. Cobalah untuk mengatur tempo, ingat stamina kamu terbatas. Kesuksesan itu tidak bisa dicapai hanya dengan berlari cepat, akan tetapi bisa kita peroleh dengan berlari marathon. Mengatur tempo juga berarti peka dalam melihat peluang.
“Motivasi” dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah dorongan diri melakukan tindakan untuk tujuan tertentu. “Prestasi” adalah hasil yang telah dicapai dengan optimal. Oleh karena itu bisa disimpulkan bahwa motivasi berprestasi adalah dorongan diri melakukan tindakan untuk tujuan tertentu dalam mencapai hasil yang optimal.
Bagaiman cara kita menumbuhkan motivasi belajar? Caranya dengan mempunyai SiM-A, bukan surat meizin mengemudi lho, tapi Sikap positif, Menghargai diri, Ambisi dan Tekad.
1. Sikap positif. Sikap yang begitu besar memotivasi kita untuk berbuat sesuatu.
2. Menghargai Diri. Kuncinya adalah “Pede”Yakinlah pada potensi dan kemampuan dir sendiri.
3. Ambisi dan Tekad.
Menjadi cerdas tanpa batas berarti menjadikan hidup bermanfaat dan membuat kamu tidak hanya memikirkan pada apa yang dimiliki, sehingga kehidupan kaumu adalah bagian dari perbaikan kualitas hidup orang lain.
Kunci menjadi cerdas tanpa batas adalah 3P :
1. Pelajari pengalaman
Kamu tidak dapat menyalahkan pengalaman, tetapi kamu harus mengambil pengalaman dari kesalahan.
2. Prediksi masa depan.
Prediksi masa depan berarti berhati-hati dengan akibat keputusan yang kamu lakukan hari ini terhadap masa depan yang kamu cita-citakan.
3. Profesional sekarang
Jika kamu ingin professional dimanapun kamu beraktivitas, maka kamu harus menyiapkan mental menjadi professional, banyak melakukan latihan, persiapan, dan melibatkan orang-orang yang juga professional. Serta jangan tunggu waktu, lakukan sekarang juga!
Diah Nur Fitri
SMP Negeri 1 Purwanegara, Kab. Banjarnegara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar