Selasa, 10 Mei 2011

Teknik Bicara Efektif

Berikut ini tips / teknik bagaimana berbicara yang efektif , lugas dan jelas. Terutama ketika kita berbicara dengan atasan atau sedang meloby orang atau saat kita presentasi dihadapan orang banyak. Jika kita bicara terlalu panjang lebar dan tidak penting maka wibawa kita akan berkurang dan audience pastinya kesal dan bosen.
Oleh karena itu, saya akan sharing mengenai teknik jitu presentasi secara efektif. Semoga sangat bermanfaat bagi kalian yang ingin menguasai communication skill yang baik.
1. Jangan terlalu sering menggunakan kata “e” atau “emm” yang merupakan jedah antar kalimat.
2. Ketika berbicara usahakan melihat dahi audience agar tampak seolah menatap wajah para audience.
3. Nada dan ritme berbicara di usahakan datar (tidak tinggi rendah)
4. Kuasai audience dengan joke segar tetapi tidak porno/jorok
5. Timbulkan interaksi komunikasi yg seimbang dgn audience artinya kadangkala kemampuan mendengarkan akan lebih baik daripada berbicara untuk presentasi tertentu.
Danny I. Yatim, Media & Communication Adviser dari GRM International, mengadakan lokakarya berpresentasi efektif. Salah satu materinya adalah kesalahpengggunaan tiga kata yang perlu kita hilangkan dari kebiasaan berbicara kita. Penggunaan tiga kata ini berakar pada budaya rendah hati yang pada dasarnya baik. Sayangnya, berdampak buruk pada kekuatan pesan kita.
Apa saja tiga kata itu?
1. Kebetulan
- “Kebetulan, saya ditunjuk sebagai ketua panitia.”
- “Kebetulan, Pak Danny berada di sini untuk menyampaikan bagaimana cara presentasi yang baik.”
Danny biasanya langsung memberikan faktor kejutan dengan menyampaikan, “Bapak-bapak mungkin kebetulan berada di sini. Tapi saya tidak. Saya tidak kebetulan ada di sini. Saya memang sengaja ke sini untuk kepentingan Bapak-bapak semua.”
Kalau memang bukan kebetulan, jangan gunakan kata ini. Tunjukkan niat dan keinginan kita sejelas-jelasnya. “Saya dipilih sebagai ketua panitia berdasarkan kesepakatan kita bersama. Karena itu, saya mengharapkan kerja sama Anda semua.”


2. Mungkin
- “Alternatifnya mungkin ada dua…”
- “Solusinya mungkin bisa kita temukan dengan cara…”
Hilangkan kata “mungkin” dalam konteks di atas. Yang pasti-pasti saja. Kalau memang penting bagi hadirin untuk mengetahui probabilitas, sampaikan dengan jelas. “Ini adalah solusinya. Berdasarkan pengalaman kita dari tahun 1995, kemungkinan berhasilnya 75%.”
3. (Akan) Mencoba
- “Saya akan mencoba menyanyikan sebuah lagu.”
- “Saya coba jelaskan dengan diagram berikut…”
Seperti yang disampaikan Yoda dalam Star Wars, “Lakukan [saja]. Jangan mencoba.”
Hilangkan semua percobaan dan jadikanlah pesan yang kuat:
+ “Saya akan menyanyikan sebuah lagu.”
+ “Lihat diagram berikut.”
Apakah tiga kesalahpenggunaan kata ini sudah Anda hilangkan dari gaya bicara Anda?
Diah Nur Fitri
SMP Negeri Purwanegara 1, Banjarnegara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar